MAKALAH
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
PERTANIAN
“Penyuluh dan Petani”
Darmaga, Cifor 26 maret 2014
Disusun oleh :
Ulfa Rafiqha J3G112027
Rian Indah Sari J3G112041
Tri Hasbayu Hari Putra J3G112047
Wibisono Adiputranto J3G212127
Erwin Syahroni J3G112107
PROGRAM
KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
DIREKTORAT
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2013-2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Penyuluhan
pertanian adalah proses pendidikan dengan sistem pendidikan nonformal untuk
mengubah perilaku orang dewasa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang lebih baik, sehingga sasaran dapat memilih dan mengambil keputusan
dari berbagai alternatif pengetahuan yang ada untuk menyelesaikan permasalahan
dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Konsep-konsep penting terkait dengan penyuluhan
adalah: proses pendidikan (dengan sistem pendidikan nonformal dan pendidikan
orang dewasa), proses perubahan (menuju perilaku yang lebih baik, sesuai yang
diinginkan), dan proses pemberdayaan (memiliki pengetahuan dan kemampuan baru).
Penyuluhan pertanian lebih luas dan lebih jauh dari sekedar kegiatan
penerangan. Penyuluhan melibatkan proses komunikasi umpan balik dan ada
evaluasi terhadap perubahan perilaku yang dicapai pada diri sasaran. Penyuluh
pertanian merupakan peran yang tidak mudah, harus mengubah usahatani dan
perilaku petani beserta masyarakatnya. Seorang penyuluh harus memiliki
kompotensi tertentu yang diperoleh dengan menguasai ilmu-ilmu pertanian,
pendidikan, psikologi, komunikasi, sosiologi, kepemimpinan, antropologi, dan
manajemen; serta ilmu-ilmu lain yang mendukung misal ilmu ekonomi. Tingkat
kedalaman dan keluasan dalam penguasaan ilmu-ilmu tersebut tergantung tingkat
spesialisasi penyuluh yang diinginkan, misal penyuluh pertanian ahli
(profesional) atau penyuluh pertanian lapangan (subprofesional).
Penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian
pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama
(pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penyuluhan
Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan
pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Petani merupakan seseorang yang
terlibat dalam bidang pertanian, mereka yang memelihara mengelola tumbuhan
dan hewan. James F.
Adams dalam Jumhur (1986 : 29) bahwa penyuluhan adalah penilaian timbal balik antara 2 individu dimana yang seorang membantu
yang lain supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya itu dan pada waktu yang
akan datang. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyuluhan
adalah merupakan suatu aktifitas wawancara yang dilakukan oleh seorang ahli
kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah dalam rangka untuk
membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan bantuan
kepada mereka, sehingga pada akhirnya bermuara pada teratasi masalah yang
dihadapi oleh klien dan dapat beradaptasi dengan baik dan efektif dengan
lingkungan hidupnya. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Secara umum tujuan
bimbingan dan penyuluhan keseluruhan program pendidikan disekolah adalah untuk
membantu peserta didik untuk mencapai tahap
perkembangan yang optimal baik secara akademis, psikologis, maupun sosial. (Rohani,
199:4).
B.
Rumusan Masalah
1.
Kendala yang
dihadapi oleh penyuluh dan petani
2.
Cara mengektifkan
proses komunikasi yang terjadi untuk penyuluhan pertanian
3.
Siapa penerima
kegiatan penyuluhan pertanian
C. Tujuan
1. Mengetahui Penyuluh
2. Mengetahui yang diketahui dan
tidak diketahui petani.
D. Metodologi
1. Mencari penyuluh
2. Mewawancarai penyuluh dan Menanyakan kendala atau masalah yang dihadapi
penyuluh, bagaimana komunikasi yang dilakukan dan mengefektifkannya dan
menanyakan cara mengatasi masalah
3. Mencari Petani dan
mewawancarai serta menanyakan kendala yang dihadapi
4. menanyakan apa saja yang sudah diketahui tentang pemeliharaan,
pengelolaan tanaman dari benih sampai menghasilkan, dan memberitahu yang belum
diketahui petani
II.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
2.1 Hasil
a.
Wawancara dengan
Penyuluh
Profil
• Nama : Bapak Y. Taufik
A.R
• Alamat : Sukabumi
• No HP : 085624148403
• Tahun : 2007-sekarang
• Kendala : - Sulit Mengumpulkan Petani
- Masih
menggunakan cara taradisional
-
Menganggap tidak penting
•
Solusi :
Demplot
b.
Unsur Komukasi dilapangan
1.
Sumber: Bpk Y Taufik A.R
2.
Pesan “menjadi petani lebih baik dibandingkan menjadi pegawai”
3. Saluran (Channel) : Media Massa
4. Penerima (receive) : Petani
5. Gangguan (noise) : Susah
mengumpulkan petani, masih menggunakan
cara tradisional
6. Umpan balik (feed back) : Petani mendapatkan inovasi untuk mengatasi padi yang terserang
hama dengan pengendalian OPT ,Memberi pemahaman menjadi petani
lebih baik daripada pegawai pabrik karena waktu terserah kita
7. Pengendalian (encoding) : Penyuluh memberikan informansi kepada petani
secara langsung dengan
sosialisasi atau dengan mempraktikan langsung di depan petani
sehingga petani mudah menangkap apa informasi yang diberikan penyuluh.
8. Umpan depan (feed forward)
Contoh: penyuluh memberikan gambaran mengenai
hasil produksi panen yang lebih baik
dibandingkan dengan hasil produksi panen yang biasa,untuk mengubah pola pikir
petani agar para petani biasa lebih baik
dalam mengendalikan hasil produksi mereka.
9. Penguraian (Decoding)
Petani menyerap
informasi yang di berikan oleh penyuluh namun masih belum mempraktikan secara
langsung.
10. Konteks
Cara penyampaian pesan kepada para petani dengan memperhatikan kondisi fisik dan sosio-psiologis, seperti pemilihan waktu dan alur kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan.
Cara penyampaian pesan kepada para petani dengan memperhatikan kondisi fisik dan sosio-psiologis, seperti pemilihan waktu dan alur kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan.
Cara mengefektifkan proses komunikasi yang terjadi untuk penyuluhan
Komunikasi secara kelompok
•
Penyuluh mencari ketua
kelompok dan izin mengadakan penyuluhan di saung dekat lahan petani secara kelompok
dan memberikan informasi yang akan diberikan.
•
Penyuluh melihat
kebutuhan petani baru mempraktikan atau pemberian
teori langsung kepada petani dengan tujuan untuk petani bisa lebih memahami
informasi yang diberikan penyuluh.
Komunikasi secara personal
•
Penyuluh memberikan informasi
secara individu kepada petani dengan tujuan megubah pola pikir mereka agar
lebih baik lagi dan bisa memahami langsung informasi yang diberikan penyuluh.
Profil Petani
• Nama : Ibu Neneng
• Umur : 60 th
• Alamat : Cifor, Darmaga IPB
• Petani : Padi ( Hitam dan Merah )
• Asal Benih :
eceran
•
Hasil
: - dijual ke pabrik
- Konsumsi
·
Petani
-
Benih diambil dari eceran toko
- sebelum penanaman benih direndam 2
malam di air dan 2 hari didarat posisi benih didalam karung
-
Benih disemai 20
hari setelah itu dipindahkan ke bedengan yang sudah disiapkan
-
Pupuk yang
digunakan pukan sapi milik sendiri dengan ditambahkan sedikit urea, SP, pukan
dengan dosis 4 bungkus/ sebanyak 20 kg
-
Hama yang sering
mengganggu burung dan keong, mengatasi nya dengan menyemprot insektisida dan
secara manual dengan orang-orangan sawah yang digoyang-goyang ditunggui selama
tiga bulan 10 hari
-
Tidak pernah
diadakann penyuluhan, dan tidak mau karena beranggapan tidak penting sebagai
petani biasa.
-
Panen dengan cara manual di cabut dan
dirontokkan dan diupahkan ke buruh dengan bayaran 51.000/bedengan
-
Hasil sebagian diambil oleh pabrik, dan konsumsi
Masalah yang di hadapi petani padi
• Hama Pada Tanaman Seperti : Burung, keong
• Tidak mau adanya Penyuluhan, beranggapan
tidak penting
yang diketahui oleh petani
v Petani masih membutuhkan penyuluhan dan mengetahui penyuluhan yang lebih
baik
v Petani masih membutuhkan dn mengetahui cara budi daya yang baik
v Petani membutuhkan inovasi yang baru
2.2 Pembahasan
Penyuluh mengunjungi daerah sekitar
dua bulan sekali, yang sebelumnya sudah melakukan survei diderah tersebut
melihat dan meminta izin serta jadwal kepada ketua kelopmok tani, rata-rata di
setiap daerah mengalami kendala dan masalah yang hampir sama yaitu susah mengumpulkan
petani dan petani masih kurang bersosialisasi, petani hanya menggnakan cara
yang sudah mereka dari turun menurun atau menggunakan cara tradisional, petani menganggap
penyuluh tidak penting. Kurangnya tenaga kerja sebagai petani, rata-rata yang bertani
didaerah tersebut dlah orang tua, anak muda pada mencari kerja ke pabrik dan
menjadi pegawai pabrik dibandingkan bertani.
Cara mengatasinya penyuluh melakukan
demplot, mengajarkan cara budidaya dengan tahap-tahap yang mereka mengerti, menjelaskan
kepada petani bahwa menjadi petani lebih baik dibandingkan menjadi pegawai,
karena menjadi pegawai waktu kita diatur dan istirahat pun diatur, sedangkan
menjadi petani kita dapat mengatur waktu sesuka kita dan penghasilan kita bisa
diatas rata-rata gaji pegawai.
Memberikan inovasi untuk mengatasi
padi yang terserang hama dengan pengendalian OPT, dan penyuluh langung
mempraktikkan cara nya agar petani dapat menangkap dan mengerti yang diberikan
oleh penyuluh dengan memberikan gambaran hasil produksi panen yang lebih baik
dari sebelumnya, dan mengubah pola pikir bahwa petani yang biasa-biasa itulah
yang dapat memberikan hasil produksi yang terbaik buat masyarakat.
Petani atau ibu neneng disini
membudidayakan padi hitam, padi yang jarang dikenal oleh masyarakat, hanya
tumbuh didaerah tertentu, dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu, memiliki
kandungn serat yang lebih tinggi dari beras yang lainnya, berfungsi sebagai
obat, dan untuk bahan pangan, namun tanaman padi ini sangat suka sekali
dimakani oleh burung-burung sehingga petani rela menunggu sampai tiga bulan 10
hari, dan menyebabkan hasil panen kurang, disini peran penyuluh sangatlah
penting , namun ibu tersebut atau petani disekitarnya tidak mempedulikan
penyuluh karena mereka beranggapan toh tanpa penyuluh padi kami tetap
menghasilkan. Dengan kunjungan ke lapangan ini kami berharap para petani dapat
menerima kami dan terbuka untuk dilakukan penyuluhan dengan cara pendekatan dan
melihat situasi dan kondisi petani.
LAMPIRAN
Padi yang sudah berumur 3 bulan Gambar
padi yang disemai
wawancara Padi
hitam
Mengusir burung-burung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar