Jumat, 09 Januari 2015

Makalah Penyuluhan Komunikasi ke Petani



MAKALAH
PENYULUHAN  DAN KOMUNIKASI
PERTANIAN
“Penyuluh dan Petani”
Darmaga, Cifor 26 maret 2014
Disusun oleh :

Ulfa Rafiqha                           J3G112027
Rian Indah Sari                       J3G112041
Tri Hasbayu Hari Putra           J3G112047
Wibisono Adiputranto                        J3G212127
Erwin Syahroni                       J3G112107










PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013-2014

I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar belakang

Penyuluhan pertanian adalah proses pendidikan dengan sistem pendidikan nonformal untuk mengubah perilaku orang dewasa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik, sehingga sasaran dapat memilih dan mengambil keputusan dari berbagai alternatif pengetahuan yang ada untuk menyelesaikan permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Konsep-konsep penting terkait dengan penyuluhan adalah: proses pendidikan (dengan sistem pendidikan nonformal dan pendidikan orang dewasa), proses perubahan (menuju perilaku yang lebih baik, sesuai yang diinginkan), dan proses pemberdayaan (memiliki pengetahuan dan kemampuan baru). Penyuluhan pertanian lebih luas dan lebih jauh dari sekedar kegiatan penerangan. Penyuluhan melibatkan proses komunikasi umpan balik dan ada evaluasi terhadap perubahan perilaku yang dicapai pada diri sasaran. Penyuluh pertanian merupakan peran yang tidak mudah, harus mengubah usahatani dan perilaku petani beserta masyarakatnya. Seorang penyuluh harus memiliki kompotensi tertentu yang diperoleh dengan menguasai ilmu-ilmu pertanian, pendidikan, psikologi, komunikasi, sosiologi, kepemimpinan, antropologi, dan manajemen; serta ilmu-ilmu lain yang mendukung misal ilmu ekonomi. Tingkat kedalaman dan keluasan dalam penguasaan ilmu-ilmu tersebut tergantung tingkat spesialisasi penyuluh yang diinginkan, misal penyuluh pertanian ahli (profesional) atau penyuluh pertanian lapangan (subprofesional).

Penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penyuluhan Pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Petani merupakan seseorang yang terlibat dalam bidang pertanian, mereka yang memelihara mengelola tumbuhan dan  hewan. James F. Adams dalam Jumhur (1986 : 29) bahwa penyuluhan adalah penilaian timbal balik antara 2 individu dimana yang seorang membantu yang lain supaya ia dapat lebih baik memahami dirinya itu dan pada waktu yang akan datang. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyuluhan adalah merupakan suatu aktifitas wawancara yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah dalam rangka untuk membicarakan dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan memberikan bantuan kepada mereka, sehingga pada akhirnya bermuara pada teratasi masalah yang dihadapi oleh klien dan dapat beradaptasi dengan baik dan efektif dengan lingkungan hidupnya. Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Secara umum tujuan bimbingan dan penyuluhan keseluruhan program pendidikan disekolah adalah untuk membantu peserta didik untuk mencapai tahap perkembangan yang optimal baik secara akademis, psikologis, maupun sosial. (Rohani, 199:4).

B.     Rumusan Masalah

1.      Kendala yang dihadapi oleh penyuluh dan petani
2.      Cara mengektifkan proses komunikasi yang terjadi untuk penyuluhan pertanian
3.      Siapa penerima kegiatan penyuluhan pertanian

C. Tujuan
1. Mengetahui Penyuluh
2. Mengetahui yang diketahui dan tidak diketahui petani.


D. Metodologi
1. Mencari penyuluh
2. Mewawancarai penyuluh dan Menanyakan kendala atau masalah yang dihadapi penyuluh, bagaimana komunikasi yang dilakukan dan mengefektifkannya dan menanyakan cara mengatasi masalah
3. Mencari Petani dan mewawancarai serta menanyakan kendala yang dihadapi
4. menanyakan apa saja yang sudah diketahui tentang pemeliharaan, pengelolaan tanaman dari benih sampai menghasilkan, dan memberitahu yang belum diketahui petani


II.                HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
a.       Wawancara dengan Penyuluh
Profil
      Nama               : Bapak Y. Taufik A.R
      Alamat                        : Sukabumi
      No HP             : 085624148403
      Tahun              : 2007-sekarang
      Kendala           : - Sulit Mengumpulkan Petani
                    - Masih menggunakan cara taradisional
                    - Menganggap tidak penting
      Solusi              : Demplot

b.      Unsur Komukasi dilapangan
1.      Sumber: Bpk Y Taufik A.R
2.      Pesan “menjadi petani lebih baik dibandingkan menjadi pegawai”
3.      Saluran (Channel) : Media Massa
4.      Penerima (receive) : Petani
5.      Gangguan  (noise) : Susah mengumpulkan petani, masih  menggunakan cara tradisional
6.      Umpan balik (feed back) : Petani mendapatkan inovasi untuk mengatasi padi  yang terserang hama dengan pengendalian OPT ,Memberi pemahaman menjadi petani lebih baik daripada pegawai pabrik karena waktu terserah kita
7.      Pengendalian (encoding) : Penyuluh memberikan informansi kepada petani secara langsung  dengan sosialisasi atau dengan mempraktikan langsung di depan petani sehingga petani mudah menangkap apa informasi yang diberikan penyuluh.
8.      Umpan depan (feed forward)
  Contoh: penyuluh memberikan gambaran mengenai hasil produksi panen  yang lebih baik dibandingkan dengan hasil produksi panen yang biasa,untuk mengubah pola pikir petani agar  para petani biasa lebih baik dalam  mengendalikan hasil produksi  mereka.
9.      Penguraian (Decoding)
Petani menyerap informasi yang di berikan oleh penyuluh namun masih belum mempraktikan secara langsung.
10.  Konteks
Cara penyampaian pesan kepada para petani dengan memperhatikan  kondisi fisik dan sosio-psiologis, seperti pemilihan waktu  dan alur kegiatan yang dilakukan dalam penyuluhan.

Cara mengefektifkan proses komunikasi yang terjadi untuk penyuluhan
Komunikasi secara kelompok
      Penyuluh mencari ketua kelompok dan izin mengadakan penyuluhan di saung dekat lahan petani secara kelompok dan memberikan informasi yang akan diberikan.
      Penyuluh melihat kebutuhan petani baru mempraktikan atau pemberian teori langsung kepada petani dengan tujuan untuk petani bisa lebih memahami informasi yang diberikan penyuluh.
Komunikasi secara personal
      Penyuluh memberikan informasi secara individu kepada petani dengan tujuan megubah pola pikir mereka agar lebih baik lagi dan bisa memahami langsung informasi yang diberikan penyuluh.








Profil Petani
      Nama   : Ibu Neneng
      Umur   : 60 th
      Alamat            : Cifor, Darmaga IPB
      Petani  : Padi ( Hitam dan Merah )
      Asal Benih : eceran
      Hasil    : - dijual ke pabrik
   -  Konsumsi 
·         Petani
-  Benih diambil dari eceran toko
-  sebelum penanaman benih direndam 2 malam di air dan 2 hari didarat posisi benih didalam karung
-          Benih disemai 20 hari setelah itu dipindahkan ke bedengan yang sudah disiapkan
-          Pupuk yang digunakan pukan sapi milik sendiri dengan ditambahkan sedikit urea, SP, pukan dengan dosis 4 bungkus/ sebanyak 20 kg
-          Hama yang sering mengganggu burung dan keong, mengatasi nya dengan menyemprot insektisida dan secara manual dengan orang-orangan sawah yang digoyang-goyang ditunggui selama tiga bulan 10 hari
-          Tidak pernah diadakann penyuluhan, dan tidak mau karena beranggapan tidak penting sebagai petani biasa.
-          Panen dengan cara manual di cabut dan dirontokkan dan diupahkan ke buruh dengan bayaran 51.000/bedengan
-          Hasil sebagian diambil  oleh pabrik, dan konsumsi
Masalah yang di hadapi petani padi
         Hama Pada Tanaman Seperti : Burung, keong
         Tidak mau adanya Penyuluhan, beranggapan tidak        penting
yang diketahui oleh petani
v  Petani masih membutuhkan penyuluhan dan mengetahui penyuluhan yang lebih baik
v  Petani masih membutuhkan dn mengetahui cara budi daya yang baik
v  Petani membutuhkan inovasi yang baru
2.2  Pembahasan
Penyuluh mengunjungi daerah sekitar dua bulan sekali, yang sebelumnya sudah melakukan survei diderah tersebut melihat dan meminta izin serta jadwal kepada ketua kelopmok tani, rata-rata di setiap daerah mengalami kendala dan masalah yang hampir sama yaitu susah mengumpulkan petani dan petani masih kurang bersosialisasi, petani hanya menggnakan cara yang sudah mereka dari turun menurun atau menggunakan cara tradisional, petani menganggap penyuluh tidak penting. Kurangnya tenaga kerja sebagai petani, rata-rata yang bertani didaerah tersebut dlah orang tua, anak muda pada mencari kerja ke pabrik dan menjadi pegawai pabrik dibandingkan bertani.
Cara mengatasinya penyuluh melakukan demplot, mengajarkan cara budidaya dengan tahap-tahap yang mereka mengerti, menjelaskan kepada petani bahwa menjadi petani lebih baik dibandingkan menjadi pegawai, karena menjadi pegawai waktu kita diatur dan istirahat pun diatur, sedangkan menjadi petani kita dapat mengatur waktu sesuka kita dan penghasilan kita bisa diatas rata-rata gaji pegawai.
Memberikan inovasi untuk mengatasi padi yang terserang hama dengan pengendalian OPT, dan penyuluh langung mempraktikkan cara nya agar petani dapat menangkap dan mengerti yang diberikan oleh penyuluh dengan memberikan gambaran hasil produksi panen yang lebih baik dari sebelumnya, dan mengubah pola pikir bahwa petani yang biasa-biasa itulah yang dapat memberikan hasil produksi yang terbaik buat masyarakat.
Petani atau ibu neneng disini membudidayakan padi hitam, padi yang jarang dikenal oleh masyarakat, hanya tumbuh didaerah tertentu, dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu, memiliki kandungn serat yang lebih tinggi dari beras yang lainnya, berfungsi sebagai obat, dan untuk bahan pangan, namun tanaman padi ini sangat suka sekali dimakani oleh burung-burung sehingga petani rela menunggu sampai tiga bulan 10 hari, dan menyebabkan hasil panen kurang, disini peran penyuluh sangatlah penting , namun ibu tersebut atau petani disekitarnya tidak mempedulikan penyuluh karena mereka beranggapan toh tanpa penyuluh padi kami tetap menghasilkan. Dengan kunjungan ke lapangan ini kami berharap para petani dapat menerima kami dan terbuka untuk dilakukan penyuluhan dengan cara pendekatan dan melihat situasi dan kondisi petani.


























LAMPIRAN

                      Padi yang sudah berumur 3 bulan                    Gambar padi yang disemai 

                             wawancara                                          Padi hitam
Mengusir burung-burung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar