Sabtu, 20 September 2014

laporan fieldtrip




LAPORAN FIELD TRIP TIB 49
KUNJUNGAN Ke PT SANG HYANG SERI
PT. RIZAL ORCHID dan BPSB TPH BANDUNG


Disusun oleh:
Ulfa Rafiqha J3G112027

Description: ipb.jpeg












PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Praktek lapang merupakan kegiatan kampus yang wajib untuk dilaksanakan difakultas pertanian yang dikenal dengan (FIELDTRIP), karena dengan adanya praktek lapang semua mahasiswa dapat mengenal budidaya benih dan tanaman hias khususnya mahasiswa TIB yang lebih difokuskan pada pengolahan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan , dan teknik panen. Sehingga dapat mengenal beberapa tanaman yang akan dibudidayakan untuk setiap daerah, dan mahasiswa mampu mengembangkan teknik budidaya yang efektif dan efisien serta mendapatkan produktipitas yang optimum.
Dalam kunjungan praktek lapang ini mahasiswa AGRONOMI mengunjungi PT Sang Hyang Seri, PT Rizal Orchid lembang dan BPSB TPH BANDUNG
Fieldtrip adalah sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang dikenal sebagai perjalanan sekolah. Pengertian lainnya fieltrip adalah perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat jauh dari lingkungan mereka untuk melakukan penelitian pendidikan, non eksperimental atau untuk menyediakan mahasiswa diluar kegiatan yang biasa dilakukan.
Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan field trip ini antara lain adalah :
Mengetahui informasi tentang Perusahaan dan Menambah wawasan atau ilmu pengetahuan dan profesionalisme mahasiswa dalam bidang atau ruang lingkup perbenihan membudidayakan tanaman yang baik atau mengelola suatu perusahaan.



PEMBAHASAN
1.      PT SANG HYANG SERI (PERSERO)
A.  PROFIL PERUSAHAAN
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak  dibidang pertanian, khususnya dalam penyediaan benih. Selain perbenihan PT Sang Hyang Seri (PERSERO) ini juga bergerak dalam penyediaan produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian serta penelitian dan pengembangan. memiliki enam (6) kantor cabang regional yang berada di seluruh Indonesia, diantaranya kantor  regional 1 yang terletak di Sukamandi, Jawa Barat, kantor regional 2 yang terletak di daerah Solo, Jawa Tengah, kantor regional 3 di daerah Malang, Jawa Timur, kantor regional 4 di daerah Medan, Sumatera Utara, kantor regional 5 di daerah Lampung, dan kantor regional 6 di daerah pangkajene, Sulawesi selatan. Kepemilikan saham sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, PT yang awal nya dari sebuah perusahaan asing inggris “Pemanukan & Tjiasem Lands” tahun 1940, kemudian dinasionalisasi pada tahun 1957 oleh yayasan pembangunan daerah Jawa Barat (YPDB), PT Sang Hyang  Seri dibentuk berdasarkan PP No 22 Tahun 1971, yang disempurnakan dengan PP No 18 Tahun 1985 kemudian berdasarkan PP No 18 Tahun 1995, didirikanlah PT Sang Hyang Seri. apasitas produksi benih SHS sekitar 25.000 ton per tahun diantaranya fasilats baru berkapasitas 10.000 ton per tahun dengan sistem IRSPP (Integrated Rice Seed Processing Plant). Fasilitas produksi ini merupakan fasilitas terintergrasi dengan laboratorium basah dan kering yang terletak di Sukamandi, Subang, Jawa Barat yang mulai dipergunakan pada tahun 2008.
SHS memproduksi benih padi unggul (konvensional) kelas SS maupun ES dengan jumlah varietas sebanyak 25 buah. Beberapa varietas baru yang diproduksi SHS adalah Fatmawati dan Gilirang. SHS juga melakukan pemurnian dan penjualan benih padi varietas lokal unggulan. Selain memproduksi benih padi unggul konvensional, SHS juga memproduksi benih padi hibrida yakni varietas Makro dan Rokan.
PT Sang Hyang Seri atau SHS, telah menjalin kerja sama dengan perusahaan perbenihan multinasional yaitu Shenzhen Boshi BioScience (BOSHIMA) Co. Ltd. (China) dan Devgen (India) untuk memproduksi benih padi hibrida. Hal ini untuk menghilangkan ketergantungan Indonesia pada benih impor. Dari kerja sama ini, PT SHS akan mendapat pembagian keuntungan menyangkut hak cipta, yaitu mendapat royalti 50 persen dari setiap penjualan benih.
Di sisi lain, produksi benih dilakukan di Indonesia dan indukan benih tidak dibawa keluar dari Indonesia sehingga tidak mengorbankan ketahanan pangan bangsa. Untuk mendukung kerja sama itu, pada Oktober 2008 dibangun semacam Pusat Benih Hibrida Indonesia-China di Karawang.
Pada Fieldtrip kali ini tempat yang dikunjungi yaitu kantor regional 1 yang terletak di Sukamandi, subang, Jawa barat PT Sang Hyang Seri (PERSERO) memproduksi banyak benih diantaranya yaitu benih padi baik hibrida maupun inhibrida, benih jagung komposit dan hibrida, benih hortikulruta, benih kacang-kacangan, benih perkebunan dan kehutanan, dan juga benih perikanan.
Strategi yang dimiliki oleh perusahaan ini yaitu tetap mempertahankan bisnis inti (benih pertanian) dengan skala usaha yang menguntungkan perusahaan serta mengembangkan usaha melalui kerjasam dengan mitra strategis (investor) dan petani plasma dengan prinsip sinergi, selain menguntungkan dan saling memperkuat. Motto yang dimiliki yaitu Mutu dan Pelayanan Terjamin yang artinya mutu benih dan pelayanan yang diberikan terjain oleh pihak perusahaan benih.
2.      PT RIZAL ORCHID
PT Rizal Orchid sebuah kebun produksi berlokasi di daerah Lembang, Jawa Barat. Rumah Bunga Rizal berdiri sejak tahun 1978, bermula dari hobi yang akhirnya mengantarkan kami untuk membudidayakan berbagai macam jenis anggrek, kaktus, serta tanaman hias lain. Seiring dengan berlalunya waktu kami mulai memproduksi pula sejumlah produk kreatif penunjang hobi dan berkebun. Misalnya saja, cover pot, kawat penyangga tanaman, kawat gantung, dan lain-lain. Semuanya itu buatan tangan, dengan mutu yang kami jaga betul demi kepuasan konsumen.
Pada tahun 2002, kami memutuskan untuk mengubah konsep kebun produksi menjadi kebun wisata. Kami berbenah. Berusaha memberi pelayanan lebih baik dengan menawarkan suasana kebun yang nyaman dan bersih, ditambah juga dengan ke pengunjung. Sensasi yang kami tawarkan adalah suasana rumah yang enak untuk dinikmati bersama keluarga atau teman dekat. Tempat kami terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung, kami mulai buka dari jam 00:07 pagi hingga jam 16:00 sore setiap harinya, termasuk juga pada saat hari libur.
Berikut ini Pengetahuan berwirausaha yang dipaparkan Bpk Rizal:
Uang berfungsi sebagai alat tukar dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan gaya hidup. Benih uang terdiri atas usaha, layani, dan berbagi. Pelayanan konsumen yang harus diterapkan yaitu 5S : senyum, sambut, sapa, sampaikan saja, dan sampaikan terima kasih.
Berdasarkan survei, keputusan konsumen dalam membeli suatu produk mempunyai beberapa pertimbangan, diantaranya :
48%     : rekomendasi sahabat
17%     : rekomendasi anggota keluarga
5%       : iklan
30%     : tidak jelas.
Prinsip yang harus dihindari yaitu NADO (No Action Dream Only).
Kiat-kiat pelaku usaha (7K), diantaranya :
1.      kemauan,
2.      kesiapan diri,
3.      keberanian,
4.      kesempatan,
5.      keberuntungan,
6.      kepedulian, dan
7.      kebahagiaan.

Kriteria pegawai yang diharapkan jujur, loyal, prestasi, dan kinerja. Perekrutan pegawai melalui serangkaian kegiatan, yaitu seleksi, delegasi, monitoring, dan evaluasi. Peluang bisnis tanaman kaktus sangat besar terlihat pada ilustrasi berikut ini:
Terdapat 120 pohon kaktus dalam luas areal lahan 1 m2, apabila mempunyai lahan 100 m2 maka terdapat 12.000 pohon kaktus dengan harga jual Rp. 5.000,00 per kaktus. Hasil yang diperoleh ialah Rp. 60.000.000,00 per 3 bulan, sehingga diperoleh penghasilan kotor Rp. 20.000.000,00 per bulan dengan cost 25%. Penghasilan bersih yang diterima per bulan yaitu Rp. 15.000.000,00.
I.     Pengetahuan mengenai budi daya kaktus
Syarat tumbuh kaktus :
1.      cahaya matahari penuh minimal lima jam maksimal satu hari penuh,
2.      media tanam porous dapat berupa pasir dan pupuk kandang (ayam, kuda, atau sapi) dengan perbandingan 1:1,
3.      keperluan air harus diperhatikan dan penyiraman dilakukan setelah media kering dan berwarna coklat muda,
4.      pemupukan dilakukan dua minggu sekali berupa urea, NPK atau pupuk organik sesuai aturan pakai, dan
5.      budi daya dapat dilakukan dengan vegetatif dan generatif.

Kaktus merupakan komoditas pertama yang kami budidayakan. Dimulai sejak tahun 1979, kaktus tetap diminati karena keunikan bentuk, keragaman warna, dan harganya yang relatif terjangkau. Inilah yang menjadikannya komoditas abadi yang selalu diterima pasar.
Dengan tingkat perawatan yang relatif mudah, tanaman kaktus cocok bagi siapa saja. Mulai dari hobiis pemula hingga penggemar kaktus fanatik.
grafting adalah salah satu upaya memacu tumbuh kaktus yang dikenal sebagai tanaman slow growing.
Walaupun kaktus dapat diperbanyak melalui perbanyakan vegetatif (stek, split, tempel) namun untuk mencapai diameter 4-5 cm dibutuhkan waktu tidak kurang dari 4 tahun, sedangkan dengan grafting(tempel) hanya diperlukan 3-4 bulan saja. itulah alasan mengapa sebagian besar petani kaktus dan hobbiis melakukan grafting.
Perbanyakan kaktus secara vegetatif dapat dilakukan dengan stek, cangkok, okulasi, dan grafting; sedangkan perbanyakan kaktus secara generataif berupa persilangan yang dapat menghasilkan jenis baru tetapi dalam kurun waktu lama. Berikut ini akan dijelaskan mengenai perbanyakan kaktus dengan cara grafting.
Grafting atau Teknik Menempel adalah upaya menyambung dua tanaman menjadi satu. Tentu, hal ini dilakukan karena adanya manfaat-manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya dapat memacu pertumbuhan tanaman. Kaktus yang ditempel akan lebih cepat tumbuh bila dibandingkan dengan kaktus yang ditanam langsung di tanah. Perbandingannya, kaktus yang ditanam secara konvensional di tanah memerlukan waktu sekitar 4 tahun untuk dapat mencapai diameter 4-5 cm. Sementara bila menggunakan teknik tempel, waktu yang diperlukan hanya sekitar 3-4 bulan saja. Hal ini jelas menguntungkan karena dengan demikian kita dapat menghemat banyak hal, diantaranya air, pupuk, waktu dan tenaga. Hal Ini dapat juga berarti bahwa kita bisa lebih cepat menjual tanaman kaktus tersebut

Kaktus yang ditempel akan lebih cepat tumbuh bila dibandingkan dengan kaktus yang ditanam langsung di tanah. Perbandingannya, kaktus yang ditanam secara konvensional di tanah memerlukan waktu sekitar 4 tahun untuk dapat mencapai diameter 4-5 cm. Sementara bila menggunakan teknik tempel, waktu yang diperlukan hanya sekitar 3-4 bulan saja. Hal ini jelas menguntungkan karena dengan demikian kita dapat menghemat banyak hal : air, pupuk, waktu dan tenaga.

Ada beberapa istilah yang digunakan dalam tutorial ini, dan untuk itu akan kami uraikan terlebih dahulu agar lebih mudah dipahami.
 
Stam atau Stock adalah istilah yang diberikan kepada kaktus yang berada di bagian bawah. Fungsinya adalah untuk menyerap air dan unsur hara dengan menggunakan akarnya, kemudian menyalurkan zat-zat tersebut ke kaktus di atasnya. Semua jenis kaktus dapat digunakan sebagai Stam namun biasanya kami menggunakan kaktus jenis Hylocereus undatus. Kaktus ini umum ada di pasaran, dan dapat diperoleh di nursery-nursery terdekat.

Scion adalah istilah untuk kaktus yang berada di bagian atas. Kaktus apapun dapat digunakan sebagai Scion, tergantung selera anda.



Langkah-langkah melakukan grafting adalah sebagai berikut:

1. menyiapkan peralatan

Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting01.png
peralatan yang digunakan antara lain : alkohol 70% untuk mensterilkan pisau, karet gelang, pinset untuk memegang Scion, kuas untuk membersihkan Stam dari debu dan kotoran lain, serta pisau untuk memotong Scion dan Stam.



2. mensterilkan pisau

Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting02.jpg
Proses grafting kita mulai dengan mesterilkan pisau dengan alkohol 70%. tujuannya tentu saja untuk membunuh kuman-kuman penyebab busuk


3. membersihkan stam
Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting03.jpg
Dengan menggunakan kuas, bersihkan Stam dari debu dan kotoran lain.



4. memotong stam secara melintang
Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting04.jpg
setelah itu, potong Stam secara melintang dengan menggunakan pisau yang telah disterilkan. Kita dapat menggunakan sebilah papan triplek sebagai alat bantu untuk mendapatkan hasil potongan yang lebih rapi dan seragam


5. memotong pinggiran stam secara diagonal
Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting05.jpg
Kemudian, potong diagonal pinggiran Stam.


6. memotong kaktus secara melintang

Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting06.jpg
Setelah itu, potong Scion yang akan ditempel pada Stam. juga secara melintang.


7. menempelkan Scion pada Stam dan memasang karet

Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting07.jpg
Scion yang telah dipotong melintang kemudian ditempelkan pada Stam. yang patut diperhatikan dalam tahap ini adalah : pastikan titik tumbuh yang terdapat pada Scion bertemu dengan titik tumbuh pada Stam. dengan demikian makanan dan zat zat lain dapat disalurkan dari Stam kepada Scion.

Kemudian pasang tali karet. Tujuannya adalah agar Scion dapat menempel erat pada Stam dan proses distribusi makanan dapat berlangsung. bila terdapat rongga antara keduanya maka Scion akan mati karena tidak memperoleh suplai makanan dan air.


8. menempatkan kaktus pada krat


Description: http://www.rumahbunga-rizal.com/images/grafting08.jpg
Langkah terakhir adalah menempatkan kaktus yang telah diberi karet ke dalam krat. Kemudian tempatkan kaktus pada tempat yang gelap agar pertumbuhannya terpacu. Setelah kurang lebih 2 minggu, karet gelang dapat dilepas, dan kaktus dapat ditempatkan pada tempat yang terkena cahaya matahari.

Kaktus merupakan komoditas pertama yang kami budidayakan. Dimulai sejak tahun 1979, kaktus tetap diminati karena keunikan bentuk, keragaman warna, dan harganya yang relatif terjangkau. Inilah yang menjadikannya komoditas abadi yang selalu diterima pasar.

Dengan tingkat perawatan yang relatif mudah, tanaman kaktus cocok bagi siapa saja. Mulai dari hobiis pemula hingga penggemar kaktus fanatik.
grafting adalah salah satu upaya memacu tumbuh kaktus yang dikenal sebagai tanaman slow growing.

walaupun kaktus dapat diperbanyak melalui perbanyakan vegetatif (stek, split, tempel) namun untuk mencapai diameter 4-5 cm dibutuhkan waktu tidak kurang dari 4 tahun, sedangkan dengan grafting(tempel) hanya diperlukan 3-4 bulan saja. itulah alasan mengapa sebagian besar petani kaktus dan hobbiis melakukan grafting.
Anggrek adalah komoditas andalan yang kami budidayakan di kebun Rumah Bunga Rizal sejak tahun 1985. Utamanya kami memproduksi anggrek jenis Phalaenopsis (anggrek bulan), mulai dari bibit dalam botol, seedling, anggrek remaja, hingga berbunga. Namun anda juga dapat menemukan berbagai anggrek jenis lain di kebun kami, misalnya : Dendrobium, Cattleya, Vanda, Bulbophylum, dan masih banyak lagi.

Succulent adalah istilah yang diberikan bagi sekelompok tanaman dengan karakteristik : salah satu atau lebih bagian tubuhnya dapat menyimpan air. Tentu dalam bayangan kita, teringat bahwa karakteristik semacam ini dimiliki juga oleh kaktus. Oleh karena itu, semua jenis kaktus adalah juga succulent, tapi tidak semua succulent adalah kaktus.

Tanaman hias mulai kami kembangkan sejak tahun 2003, dan menempati urutan produksi ketiga setelah anggrek dan kaktus. Pada saat ini, jumlah tanaman hias memang belum sebanyak dua komoditas seniornya, namun dari jumlah tersebut kami telah memiliki cukup banyak tanaman hias daun dan tanaman hias gantung yang siap untuk dipasarkan.

Selain memproduksi berbagai macam anggrek, kaktus, dan tanaman hias, Rumah Bunga Rizal juga memproduksi berbagai peralatan penunjang hobi dan berkebun. Contoh dari kategori ini misalnya kawat gantung berbagai ukuran, ring pot holder, pot batok kelapa dan lain sebagainya.


Walaupun banyak juga orang yang mencoba meniru desain produk-produk kreatif kami, tetapi tetap tidak akan dapat menyamai kekhasan dan sentuhan setiap detail produk hasil kreasi Rumah Bunga Rizal.
3.      BPSB TPH BANDUNG
Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu dari 13 UPT Pusat di Indonesia yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor529/Kpts/Org/8/1978 tanggal 24 Agustus 1978 yang mempunyai tugas dan fungsi dalam bidang pengawasan mutu benih. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPSB dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan. Wilayah kerja BPSB meliputi Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI No. 468/Kpts/OT.210/6/94, tanggal 9 Juni 1994 BPSB berubah menjadi BPSBTPH (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura). Seiring diberlakukannya Otonomi Daerah, BPSBTPH dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat melalui Berita Acara No 08/3/TIM Kepres/157/2001, tanggal 15 Maret 2001.Melalui Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2002 dan Keputusan Gubernur No. 53 Tahun 2002 BPSBTPH menjadi UPTD Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan nama UPTD Balai Pengawasan dan SertifikasiBenih Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Barat.
·       Visi
Terjaminnya mutu benih bersertifikat dalam mendukung agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Barat.
·       Misi
1.    Menumbuhkembangkan komoditas unggulan tanaman pangan dan hortikultura Jawa Barat menjadiunggulan nasional.
2.    Meningkatkan ketersediaan benih tanaman pangan dan hortikultura bersertifikat di Jawa Barat, baikkualitas maupun kuantitas.
3.    Meningkatkan jaminan mutu terhadap benih-benih yang beredar di pasaran.



·       Tugas Pokok
“Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dibidang pelayananpengawasan mutu dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura serta informasi perbenihanpadi, palawija, dan hortikultura”.
·       Fungsi
1.    Melaksanakan penilaian kultivar padi, palawija, dan hortikultura.
2.    Melaksanakan sertifikasi benih padi, palawija, dan hortikultura.
3.    Melaksanakan pengujian benih padi, palawija, dan hortikultura di laboratorium.
4.    Melaksanakan pengawasan pemasaran benih padi, palawija, dan hortikultura.
5.    Melaksanakan informasi perbenihan padi, palawija, dan hortikutura. 
Pengawasan
1.    Pengawasan dini yaitu pengawasan pada tiap varietas yang di ajukan oleh produsen benih
2.    Pengawasan madya yaitu benh yang di ambil sampelnya dari produsen benih untuk di uji di laboratorium benih
3.    Pengawasan hilir yaitu pengawasan pada pemasaran di tiap pedagang benih agar benihnya dapat terjamin kualitasnya
·         Jumlah sumber daya manusia seluruhnya ada 154 orang, terdiri dari:
A.    Tenaga fungsional pengawas benih tanaman sebanyak 91 orang :
1.      Provinsi     : 34 orang
2.      Daerah       : 57 orang
B.     Tenaga struktural sebanyak 63 orang:
1.      Provinsi     : 55 orang
2.      Daerah       : 8 orang
·         Ruangan untuk menguji benih terdiri dari :
1.    Gedung kantor
2.    Mess
3.    Laboratorium benih hortikultura
4.    Laboratorium benih padi dan palawija
5.    Rumah kaca
6.    Ruang oven dan thermohigrometer
7.    Ruang Marka molekuler
Penangkar/Penyalur benih terdiri dari : 851 orang. Luas penangkaran :22.618,686 ha
KESIMPULAN
Adapaun dari kegiatan kerja kunjungan praktek lapang (Fieldtrip) dapat disimpulkan sebagai berikut :
· Praktek lapang merupakan suatu kegiatan kampus yang wajib untuk dilaksanakan.
· PT Sang Hyang Seri merupakan pusat sentra produksi benih Indonesia dan Kepemilikan saham sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia.
· Serta masing-masing mahasiswa mempunyai kemampuan untuk mengaplikasikan budidaya kaktus di setiap daerah .

Daftar Pustaka










Tidak ada komentar:

Posting Komentar